Sabtu, 11 Februari 2012

DEMANG PANCAL PANGGUNG


1. Kademangan Yang Subur
M

entari pagi yang cerah  disambut oleh kicauan burung gelatik, kutilang, ciblek, manyar dan lain- lain . Burung –burung berkicau diatas dahan pepohonan yang rindang menampakkan kebahagiaan. Kecuali itu juga sering hinggap dipepohonan burung perkutut yang selalu mengundang pasangannya untuk diajak bercengkerama, burung terkukur juga tidak mau ketinggalan saling bermesraan dengan pasangannya. Sesekali nampak burung kuntul yang bergerombol menghinggapi persawahan yang luas membentang disekitar kademangan nampak putih melambangkan kesucian hati yang mendalam..
Hewan piaraan Kerbau, sapi, domba, kambing dan beraneka ragam unggas seperti ayam, itik, angsa, menthok dan ayam kalkun nampak bergembiraria menyambut datangnya pagi hari yang cerah. Tidak ketinggalan kuda putih milik Ki Demang juga memekikkan suaranya yang khas menyapa kuda-kuda lain dikandangnya. Kuda –kuda piaraan tersebut sahut menyapa siraja kuda yang terkenal sakti mandra guna itu. Betapa tidak konon kabarnya kuda putih milik Ki Demang sanggup melindungi tuannya dari serangan senjata tajam dan bahkan peluru sekalipun.
Bentangan sawah yang luas nampak menguning karena padi wulu,serung , ketan dan raja lele terlihat menunduk berisi hendak memberikan hasil panen kepada pemiliknya.Diladang bagian barat nampak hijau tanaman kacang-kacangan seperti kecipir , kacang kapri dan kacang  tanah maupun kedelai. Selain itu juga terdapat sayuran kacang panjang, bayam, kenikir dan terung yang selalu memberikan hasil kepada penanamnya. Di bagian selatan yang kurang mendapat air ditanami padi gaga yang tahan terhadap kekeringan. Semua tanaman ditata dan diatur rapi sesuai jenisnya. Disebelah barat kademangan dibuat tambak ikan lele maupun gurameh yang selalu memberikan hasil pada setiap tahunnya.

Pada musim kemarau tanaman padi disawah diganti dengan tanaman palawija seperti jagung, kedelai, waluh maupun ketimun. Setelah palawija dipanen sekitar tiga bulan dari masa tanam segera dipersiapkan pembenihan padi untuk persawahan.
Penggarapan sawah selalu dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan bantuan kerbau maupun sapi peliharaan  untuk membajak dan menggaru.Kotoran hewan piaraan dikumpulkan untuk membuat pupuk kandang. Dedauanan sisa makanan ternak dikumpulkan sendiri untuk membuat pupuk hijau. Ketrampilan Ki Demang memang patut diacungi jempol.
Sumber mata air yang ada dibagian barat kademangan nampaknya tidak pernah kering walau pada musim kemarau panjang. Air yang mengalir diatur kesetiap persawahan maupun ladang. Pembagian air dijaga dengan ketat sehingga tidak ada air yang terbuang percuma. Kecuali untuk keperluan irigasi persawahan juga digunakan untuk keperluan perikanan dan keamanan.
Tanaman yang subur dan selalu memberikan hasil yang berlimpah ruah, menyebabkan kademangan tersebut tidak pernah kekurangan pangan, baik dimusim panen maupun dimusim paceklik atau kemarau panjang. Ketekunan dan keuletan Ki Demang dalam mengatur persawahan membuat petani dikademangan tersebut tidak pernah gagal panen. Hama padi dan tanaman dapat dicegah dengan obat-obatan tradisional yang dibuat sendiri oleh Ki Demang.
Panen yang berlimpah ruah terasa tidak dapat dihabiskan oleh para petani sehingga dibuatlah gudang penyimpanan atau disebut lumbung padi dan lumbung palawija. Lumbung padi digunakan untuk menyimpan padi dan lumbung palawija digunakan untuk menyimpan beraneka panenan palawija yang tidak habis dimusim panen.



2. Kademangan Tempuran
U

saha Ki Demang yang ulet dalam mengolah tanah pertanian banyak memberikan hasil yang baik. Jenis padi yang ditanam dipilih padi yang masa tanamnya lebih pendek yaitu  sekitar empat bulan.Pemilihan ini penting karena ada varietas tertentu yang masa tanamnya bisa mencapai enam bulan dan bahkan ada yang sembilan bulan baru panen. Padi yang masa tanamnya empat bulan bisa tertunda sampai enam bulan baru panen dan padi yang masa tanamnya enam bulan bisa tertunda sampai sembilan bulan baru panen.Penundaan masa panen biasanya disebabkan oleh irigasi yang kurang teratur.
Sifat tegas dari Ki Demang dalam pengaturan tanaman memberi kesan tersendiri  dari para bekel bawahannya. Namun kalau tidak tegas dalam pengolahan tanah , pemilihan bibit , irigasinya serta pemupukannya dan pengobatannya tentu hasilnya tidak akan memuaskan.
Pada suatu ketika dimusim kemarau panjang daerah Wonogiri, Gunung Kidul dan Jatinom termasuk lereng Merapi mengalami gagal panen atau penundaan panen karena kekeringan. Karena gagal panen atau mengalami penundaan masa panen maka masyarakat didaerah tersebut mengalami kelaparan. Bahan makan yang ada bukan gaplek atau nasi melainkan makan dari batang pohon pisang yang dijadikan makanan. Terkadang makan Gogik yaitu sisa nasi thiwul yang telah dikeringkan.
Dari hasil panen sangat baik Hasil panen tidak habis dimakan sampai musim panen berikutnya. Gudang penyimpanan panen atau lumbung selalu penuh bahkan selalu bertambah isinya. Pada setiap musim kemarau panjang didaerah lain mengalami musim paceklik . Hal ini disebabkan karena padi yang ditanam selama empat bulan belum juga menunjukkan hasilnya. Malah terkadang padi tertentu bisa mengalami panen setelah masa tanam selama sembilan bulan. Kalau terjadi hal seperti itu tentunya para petani sangat kebingungan. Hasil panen sebelumnya tentunya telah habis dimakan selama penantian masa penen.
dengan pasangannya. Sesekali nampak burung kuntul yang bergerombol menghinggapi persawahan yang luas membentang disekitar kademangan nampak putih melambangkan kesucian hati yang mendalam..