1. Kademangan Yang Subur
M
|
entari
pagi yang cerah disambut oleh kicauan
burung gelatik, kutilang, ciblek, manyar dan lain- lain . Burung –burung
berkicau diatas dahan pepohonan yang rindang menampakkan kebahagiaan. Kecuali
itu juga sering hinggap dipepohonan burung perkutut yang selalu mengundang
pasangannya untuk diajak bercengkerama, burung terkukur juga tidak mau
ketinggalan saling bermesraan dengan pasangannya. Sesekali nampak burung kuntul
yang bergerombol menghinggapi persawahan yang luas membentang disekitar
kademangan nampak putih melambangkan kesucian hati yang mendalam..
Hewan
piaraan Kerbau, sapi, domba, kambing dan beraneka ragam unggas seperti ayam,
itik, angsa, menthok dan ayam kalkun nampak bergembiraria menyambut datangnya
pagi hari yang cerah. Tidak ketinggalan kuda putih milik Ki Demang juga
memekikkan suaranya yang khas menyapa kuda-kuda lain dikandangnya. Kuda –kuda
piaraan tersebut sahut menyapa siraja kuda yang terkenal sakti mandra guna itu.
Betapa tidak konon kabarnya kuda putih milik Ki Demang sanggup melindungi
tuannya dari serangan senjata tajam dan bahkan peluru sekalipun.
Bentangan
sawah yang luas nampak menguning karena padi wulu,serung , ketan dan raja lele
terlihat menunduk berisi hendak memberikan hasil panen kepada pemiliknya.Diladang
bagian barat nampak hijau tanaman kacang-kacangan seperti kecipir , kacang
kapri dan kacang tanah maupun kedelai.
Selain itu juga terdapat sayuran kacang panjang, bayam, kenikir dan terung yang
selalu memberikan hasil kepada penanamnya. Di bagian selatan yang kurang
mendapat air ditanami padi gaga yang tahan terhadap kekeringan. Semua tanaman
ditata dan diatur rapi sesuai jenisnya. Disebelah barat kademangan dibuat
tambak ikan lele maupun gurameh yang selalu memberikan hasil pada setiap tahunnya.
Pada
musim kemarau tanaman padi disawah diganti dengan tanaman palawija seperti
jagung, kedelai, waluh maupun ketimun. Setelah palawija dipanen sekitar tiga
bulan dari masa tanam segera dipersiapkan pembenihan padi untuk persawahan.
Penggarapan
sawah selalu dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan bantuan kerbau
maupun sapi peliharaan untuk membajak
dan menggaru.Kotoran hewan piaraan dikumpulkan untuk membuat pupuk kandang.
Dedauanan sisa makanan ternak dikumpulkan sendiri untuk membuat pupuk hijau.
Ketrampilan Ki Demang memang patut diacungi jempol.
Sumber
mata air yang ada dibagian barat kademangan nampaknya tidak pernah kering walau
pada musim kemarau panjang. Air yang mengalir diatur kesetiap persawahan maupun
ladang. Pembagian air dijaga dengan ketat sehingga tidak ada air yang terbuang
percuma. Kecuali untuk keperluan irigasi persawahan juga digunakan untuk
keperluan perikanan dan keamanan.
Tanaman
yang subur dan selalu memberikan hasil yang berlimpah ruah, menyebabkan
kademangan tersebut tidak pernah kekurangan pangan, baik dimusim panen maupun
dimusim paceklik atau kemarau panjang. Ketekunan dan keuletan Ki Demang dalam
mengatur persawahan membuat petani dikademangan tersebut tidak pernah gagal
panen. Hama padi dan tanaman dapat dicegah dengan obat-obatan tradisional yang
dibuat sendiri oleh Ki Demang.
Panen
yang berlimpah ruah terasa tidak dapat dihabiskan oleh para petani sehingga
dibuatlah gudang penyimpanan atau disebut lumbung padi dan lumbung palawija. Lumbung
padi digunakan untuk menyimpan padi dan lumbung palawija digunakan untuk menyimpan
beraneka panenan palawija yang tidak habis dimusim panen.
2. Kademangan Tempuran
U
|
saha
Ki Demang yang ulet dalam mengolah tanah pertanian banyak memberikan hasil yang
baik. Jenis padi yang ditanam dipilih padi yang masa tanamnya lebih pendek
yaitu sekitar empat bulan.Pemilihan ini
penting karena ada varietas tertentu yang masa tanamnya bisa mencapai enam
bulan dan bahkan ada yang sembilan bulan baru panen. Padi yang masa tanamnya empat
bulan bisa tertunda sampai enam bulan baru panen dan padi yang masa tanamnya
enam bulan bisa tertunda sampai sembilan bulan baru panen.Penundaan masa panen
biasanya disebabkan oleh irigasi yang kurang teratur.
Sifat
tegas dari Ki Demang dalam pengaturan tanaman memberi kesan tersendiri dari para bekel bawahannya. Namun kalau tidak
tegas dalam pengolahan tanah , pemilihan bibit , irigasinya serta pemupukannya
dan pengobatannya tentu hasilnya tidak akan memuaskan.
Pada
suatu ketika dimusim kemarau panjang daerah Wonogiri, Gunung Kidul dan Jatinom
termasuk lereng Merapi mengalami gagal panen atau penundaan panen karena
kekeringan. Karena gagal panen atau mengalami penundaan masa panen maka
masyarakat didaerah tersebut mengalami kelaparan. Bahan makan yang ada bukan
gaplek atau nasi melainkan makan dari batang pohon pisang yang dijadikan
makanan. Terkadang makan Gogik yaitu sisa nasi thiwul yang telah dikeringkan.
Dari
hasil panen sangat baik Hasil panen tidak habis dimakan sampai musim panen
berikutnya. Gudang penyimpanan panen atau lumbung selalu penuh bahkan selalu
bertambah isinya. Pada setiap musim kemarau panjang didaerah lain mengalami
musim paceklik . Hal ini disebabkan karena padi yang ditanam selama empat bulan
belum juga menunjukkan hasilnya. Malah terkadang padi tertentu bisa mengalami
panen setelah masa tanam selama sembilan bulan. Kalau terjadi hal seperti itu
tentunya para petani sangat kebingungan. Hasil panen sebelumnya tentunya telah
habis dimakan selama penantian masa penen.
dengan
pasangannya. Sesekali nampak burung kuntul yang bergerombol menghinggapi
persawahan yang luas membentang disekitar kademangan nampak putih melambangkan
kesucian hati yang mendalam..